Hepatitis, si Penyakit Kuning yang Wajib Anda Waspadai!

Hepatitis, si Penyakit Kuning yang Wajib Anda Waspadai!


Meski merupakan salah satu penyakit yang sudah tua dan lama, penyakit hepatitis selalu ada dan dapat muncul tiba-tiba dalam bentuk wabah. Namun, tahukan Anda bahwa penyakit hepatitis tidak selalu harus muncul dalam keadaan wabah tertentu di suatu daerah? Dan tahukan Anda bahwa penyakit kuning ini memiliki 5 penyebab yang masing-masing memiliki sifat dan ciri khasnya masing-masing. Ketahuilah berbagai macam karakteristik penularan, gejala dan komplikasi penyakit kuning agar Anda selalu dapat waspada menghadapi penyakit ini. Jangan lewatkan juga untuk membaca mengenai cara pencegahan penyakit hepatitis pada bagian akhir artikel ini.

Mengenal Jenis-Jenis Penyakit Hepatitis beserta Gejala dan Komplikasinya

Sampai artikel ini ditulis, terdapat 5 jenis virus hepatitis yang sudah dapat diidentifikasi. Meski begitu, para ahli meperkirakan masih ada beberapa jenis virus hepatitis yang belum diketahui secara pasti dan belum dapat diidentifikasi. Lima jenis virus tersebut adalah Hepatitis A, B, C, D dan E. Dari kelima jenis virus tersebut, hanyalah tiga jenis virus hepatitis yang paling umum menyebabkan penyakit kuning, yakni Hepatitis A,B dan C. Mari kita lihat berbagai macam karakteristik penyakit hepatitis tersebut beserta gejala dan komplikasinya.


Hepatitis A

Virus penyakit Hepatitis A merupakan salah satu virus yang paling kuat. Artinya, virus ini dapat bertahan lama di udara terbuka dan tidak mudah dibunuh atau dihancurkan menggunakan alkohol atau pun larutan sabun. Virus Hepatitis A berasal dari tinja atau feses penderita penyakit Hepatitis A. Bila sanitasi makanan, air serta peralatan makan dalam keadaan buruk dan terdapat virus Hepatitis A di daerah tersebut, maka penyakit Hepatitis A dapat dengan sangat mudah menyebar di daerah tersebut. Pasalnya, virus Hepatitis A masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan. Selain saluran pencernaan, virus Hepatitis A pun dapat menular ke orang lain melalui kontak darah dan cairan seksual, meski kejadiannya lebih kecil dibandingkan penularannya melalui makanan.

Gejala penyakit kuning atau penyakit hepatitis yang ditimbulkan oleh virus Hepatitis A adalah demam, mual, muntah, penurunan nafsu makan, badan terasa lemas dan tidak bertenaga, yang nantinya diikuti oleh kulit yang menguning, mata yang menguning, serta air kencing yang pekat bahkan dapat menyerupai air teh.

Hepatitis A merupakan salah satu dari jenis penyakit hepatitis yang tidak terlalu berbahaya. Namun, tetap saja, penderita penyakit kuning karena Hepatitis A membutuhkan penanganan yang tepat, komprehensif dan optimal. Pasalnya, berbeda dari teman virus hepatitis lainnya, penyakit Hepatitis A jarang berlangsung kronik dan jarang kambuh. hampir 90% penderita Hepatitis A dapat sembuh sempurna setelah melalui waktu istirahat yang baik dan cukup.

Hepatitis B

Berbeda dengan virus Hepatitis A, virus Hepatitis B merupakan salah satu jenis virus yang mudah dihandurkan, bila dilakukan dengan tepat. Secara umum, virus ini dapat dihancurkan bila terkena alkohol, larutan klorin, larutan pemutih atau juga sabun. Virus Hepatitis B ditularkan melalui darah, cairan seksual, cairan ketuban dan ASI penderita. Dengan kata lain, penularan virus ini terjadi dari hubungan seksual, pemakaian jarum suntik yang tidak benar seperti pada para pemakai narkoba suntik, pembuatan tato yang tidak higienis serta saat terkena cairan ibu penderita Hepatitis B yang sedang melahirkan. Untungnya, jenis virus Hepatitis B tidak terdapat di dalam tinja atau feses, sehingga perilakuk seksual dan penggunaan jarum suntik yang baik akan menghindarkan seseorang terkena penyakit Hepatitis B.

Gejala penyakit kuning karena virus ini mirip seperti gejala pada penderita Hepatitis A yaitu demam, mual, muntah, nafsu makan berkurang, serta terdapat gejala penyakit kuning seperti kulit yang menguning dan mata yang menguning. Namun, gejala klinis penyakit Hepatitis B biasanya lebih ‘tenang’ dan lebih ‘jinak’ dibandingkan penyakit Hepatitis A. Namun jangan senang dulu, karena komplikasi yang dibawa penyakit ini dapat lebih berbahaya dibandingkan penyakit kuning karena Hepatitis A.

Penyakit Hepatitis B biasanya bersifat kronik (lama sembuh), dapat menunjukkan gejala klinik yang berulang serta menimbulkan komplikasi bila tidak ditangani dengan adekuat. Sayangnya, karena gejala penyakitnya yang terlihat lebih ringan, banyak penderita yang tidak memeriksakan diri ke dokter saat ia mengalami gejala penyakit kuning karena Hepatitis B dan melanjutkan hidup kesehariannya tanpa mengetahui bahwa sudah ada virus Hepatitis B di dalam livernya. Mengapa berbahaya? Karena penyakit Hepatitis B yang tidak diobati akan membuat virus Hepatitis B tetap berada di sel-sel liver dan setelah bertahun-tahun kemudian dapat menimbulkan penyakit sirosis, atau pengerasan liver atau gagal liver. Bukan itu saja, Hepatitis B yang tidak diobati dalam jangka panjang yang lama pun dapat menyebabkan penderitanya menderita kanker liver di kemudian hari.

Hepatitis C

Jalan penularan virus Hepatitis C hampir serupa, namun tak sama dengan penularan Hepatitis B. Virus Hepatitis C tidak meular melalui makanan dan minuman, melainkan melalui kontak darah dan cairan seksual. Bedanya, kasus penyakit Hepatitis C lebih sering didapatkan dari kontak darah, seperti penggunaan jarum suntik bersama yang sudah terkontaminasi, produk darah seperti transfusi dan juga pembuatan tato dengan alat yang tidak steril. Penularan virus Hepatitis C karena kontak seksual lebih jarang terjadi.

Gejala Hepatitis C pun sangat mirip dengan Hepatitis B, yaitu menimbulkan demam, serta gejala penyakit kuning yang terkesan lebih ringan dibandingkan dengan penyakit Hepatitis A. Sayangnya, komplikasi Hepatitis C pun sangat mirip dengan penyakit Hepatitis yang ditimbulkan oleh Hepatitis B. Komplikasi jangka panjang penyakit Hepatitis C adalah terjadinya sirosis atau pengerasan liver serta kanker liver.
Pencegahan Penyakit Hepatitis

Hingga saat ini, pencegahan paling utama dan paling efektif dari timbulnya penyakit hepatitis adalah dilakukannya vaksinasi atau imunisasi sejak dini. Bayi baru lahir wajib mendapatkan vaksin Hepatitis B yang harus diulang sebanyak 3-4 kali demi mendapatkan perlindungan yang komplit selama masa kanak-kanaknya. Orang dewasa pun dapat mem’booster’ atau memperkuat imunitas mereka terhadap penyakit Hepatitis B dengan cara menyuntikkan vaksin ini ketika sudah berusia 18 tahun. Selain Hepatitis B, vaksinasi juga dapat diberikan untuk mencegah timbulnya penyakit Hepatitis A yang juga dapat dimulai sejak balita. Orang dewasa sehat pun dapat mendapatkan vaksin Hepatitis A.

Sayangnya, hingga saat ini vaksin untuk mencegah Hepatitis C masih belum ditemukan dan masih dalam tahap penelitian. Maka, satu-satunya cara untuk menghindari penyakit hati ini adalah dengan memiliki perilaku seksual yang sehat, serta menghindari pemakaian jarum suntik bersama, seperti praktik penggunaan narkoba dengan jarum suntik. Selain dengan vaksinasi, penyakit Hepatitis A pun dapat dihindari dengan mengonsumsi makanan yang bersih, higienis dan diolah dengan matang.

Bagaimana? Ternyata penyakit kuning yang disebabkan virus Hepatitis memiliki karakter tang berbeda tergantung dengan jenis virusnya. Setelah mengetahui info berharga ini, tentunya Anda kini sudah semakin mengerti bagaimana penularan masing-masing virus hepatitis, gejala serta komplikasinya. Segera dan janganlah ragu untuk berkonsultasi ke dokter Anda bila menemukan penderita hepatitis. Perlu diingatkan, penderita hepatitis tidak boleh minum sembarang obat sebelum berkonsultasi ke dokter karena dapat menimbulkan bahaya pada liver.

Sumber : dedaunan.com