Ilmuwan Temukan Alasan Ular Bertubuh Panjang

    Foto: Getty Images)

CALIFORNIA - Selama ini ular identik dengan bodi yang panjang dan licin, dan tak banyak yang mengetahui mengapa tubuh ular bisa seperti itu. Namun baru-baru ini penelitian mengungkapkan bagaimana ular bisa memiliki tubuh panjang. 

Penelitian telah menunjukkan gen tunggal mempengaruhi tubuh ular panjang dan licin. Gen Oct4 mengatur sel induk dan mempengaruhi pertumbuhan bagian tengan atau batang dari tubuh vertebrata ini. 

Pada ular, evolusi kekhasan reptil telah menghasilkan sisa Oct4 diaktifkan untuk lebih lama dibanding biasanya selama perkembangan embrio. Dr Rita Aires dari Instituto Gulbenkian de Ciencia (IGC) di Lisbon, Portugal mengatakan, "Pembentukan daerah tubuh yang berbeda bekerja sebagai konteks gen kekuatan lengan. Gen yang terlibat dalam pembentukan bagian tengah tubuh harus mulai menyetop aktivitas, sehingga gen yang terlibat dalam pembentukan ekor mulai bekerja". 

"Dalam case ular, kami mengamati bahwa gen Oct4 disimpan aktif selama jangka waktu yang lama perkembangan embrio, yang menjelaskan mengapa ular memiliki bagian tengah panjang dan ekor yang sangat pendek," tambah Aries seperti dilansir Daily Mail, Rabu (10/8/2016). 

Para peneliti mengatakan bahwa sebuah perubahan evolusioner disebabkan gen Oct4 untuk ditempatkan di samping daerah DNA yang menyimpannya dalam embrio ular. Penemuan itu dilakukan saat mempelajari tikus yang memiliki batang yang sangat panjang atau pendek. 

Para ilmuwan memahami peran Oct4 dalam menjaga tubuh ular panjang mungkin memberi cahaya baru pada saraf regenerasi tulang belakang. Sementara kemajuan di lapangan telah menunjukkan, mungkin untuk memperbaiki kerusakan saraf di cedera tulang belakang beberapa derajat. 

Mengidentifikasi komponen genetik yang mendorong pertumbuhan sel-sel di wilayah tersebut bisa membantu mengatasi hambatan tersebut. Pimpinan studi Dr Moises Mallo, yang juga dari IGC mengatakan, "Kami mengidentifikasi faktor kunci yang memungkinkan pertumbuhan dasarnya terbatas struktur batang, asalkan tetap aktif. Sekarang kami akan menyelidiki jika kita dapat menggunakan gen Oct4 dan wilayah DNA yang mempertahankan kegiatan untuk memperluas sel yang membuat sumsum tulang belakang, berusahan untuk regenerasi dalam kasus cedera".

(din)

Sumber : okezone.com